Wednesday, January 14, 2009

Keindahan Kekuatan dari Keberagaman

Ridho Bahthiar Adrian*
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS. Ash-Shaff:4)
                 Begitupun seperti di dalam setiap organisasi, apapun itu. Suatu organisasi akan lebih kuat jika barisan didalamnya tertata lurus dan rapi. Namun, bukan suatu hal yang mudah untuk menyusun suatu barisan dalam rangka pencapaian tujuan bersama. Disinilah pemimpin memegang peranan penting dalam setiap kebijakannya agar barisan yang dipimpinnya tetap tertata. Tata cara penataan barisan yang dilakukan akan mencerminkan karakter seorang pemimpin, apakah dia termasuk pemimpin yang otoriter atau bukan? Pemimpin yang menjadi momok atau menjadi sahabat, kakak atau apapun itu bagi para jajaran dan rakyatnya? 
               Menyatukan pikiran bukanlah suatu hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal itu terjadi karena banyaknya pola pikir, karakter, dan sudut pandang berusaha memberikan hasil pemikiran terbaik. Namun, sudah menjadi fitrah jika berbagai karakter dan pola pikir ada dalam organisasi. Hal ini tidak boleh dihindarkan, akan menjadi suatu kesalahan jika ada cara penilaian yang menganggap bahwa barisan suatu organisasi harus diisi oleh orang-orang yang seragam. Jika cara penilaian itu dibiarkan menjadi suatu budaya organisasi dalam menilai seseorang, maka yang akan terjadi ialah penurunkan kualitas organisasi tersebut. Penurunan kualitas itu tidak akan terasa secara langsung. Kualitas akan tetap terasa stabil bagi orang-orang didalamnya, tetapi penurunan kualitas akan terasa dalam jangka waktu lama. Karena, perlu kita sadari bahwa yang perlu diseragamkan ialah cara pandang untuk mencapai tujuan bersama bukan pola pikir.
             Organisasi apapun itu dengan berbagai keberagaman yang dimiliki dalam barisannya telah menjadi modal besar untuk mewujudkan visi besarnya. Baik keberagaman karakter sampai pada pola pikir masing- masing individu. Seharusnya para pelaku utama dalam penentuan kebijakan organisasi dapat memanfaatkan modal kekuatan alami yang dimilikinya itu untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasinya.
            Sebuah sepeda motor tak akan berjalan indah dan sempurna jika ada komponennya hilang. Begitu pula gambaran keberagaman barisan yang harmonis terjadi dalam organisasi dapat menciptakan gerak langkah yang indah dan sempurna. Untuk apa kita masih saja memperdebatkan keberagaman yang dianggap oleh sedikit orang dengan pandangan subjektifnya menjadi suatu ancaman. Namun tanpa disadari, hal itu merupakan kekuatan didepan mata yang siap bersatu dalam keberhasilan pencapaian tujuan bersama. Sementara, organisasi lain sejenis telah siap bersaing dengan kekuatan keberagaman yang dimilikinya. Tunggu apa lagi? Segera lurus dan rapatkan barisan. Mari BERTINDAKLAH sekarang dan buat agar semua itu terjadi!!(Johanes Lim).
            Yakinlah bahwa kita bisa mewujudkan impian bersama untuk menjadikan organisasi kita masing-masing menjadi yang terbaik. Segera bergerak wujudkan perubahan dan sejarah yang selama ini kita impikan. Karena sejarah tidak pernah tercipta dari tangan yang menopang dagu. Tidak pernah pula tercipta dari kaki yang enggan melangkah (profil UKI on booklet OKFE 2008 ).
*www.managementwascool.blogspot.com