Friday, April 3, 2009

BERKACA DARI KERENDAHAN HATI UMAR r.a

dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. 
(asy-syuara : 215)

            Pada suatu malam Umar sedang meronda disuatu tempat sekitar kota Madinah dengan hambanya Aslam. Tiba-tiba kelihatan cahaya api tidak jauh dari tempat mereka berada. Dia berkata: "Nun ditengah-tengah padang pasir tampaknya ada tenda, mungkin kepunyaan suatu khalifah yang tidak dapat memasuki kota karena kegelapan malam. Mari kita lindungi mereka."
            Setibanya mereka ditempat tenda itu, yang kelihatan hanyalah seorang perempuan dengan beberapa orang anaknya. Si ibu sedang memasak air, sambil memberi salam dia meminta izin untuk mendekatinya.
Umar: "Mengapa anak-anak ini menangis"
Perempuan: “mereka lapar"
Umar: "Apa yang ada didalam panci itu?"
Perempuan: "Hanya air untuk memperdaya mereka supaya mereka tidur agar mereka mengira ada makanan sedang disediakan untuk mereka. Ah, Allah s.w.t. akan mengadili pengaduanku terhadap Umar pada hari kiamat nanti kerana membiarkan aku didalam keadaan begini."
Umar:(Menangis)"Semoga Allah s.w.t. mengampuni kamu tetapi bagaimanakah saya hendak mengetahui tentang penderitaan kamu!"
Perempuan:"Orang yang menjadi Amir (pemimpin) patut mengetahui keadaan setiap rakyatnya."
                        Umar kembali kekota lalu Baitulmal. Dia mengisi sebuah karung dengan tepung, buah tamar, minyak dan kain baju. Dia mengeluarkan juga sedikit uang. Saat karung tadi telah penuh Umar pun berkata kepada Aslam: "Letakkan karung ini keatas belakangku Aslam"
Aslam: "Tidak, tidak, ya Amirul Mu'minin! Biar saya yang memikulnya"
Umar: "Apa! Adakah engkau yang akan memikuli dosaku dihari kiamat kelak? Aku terpaksa memikulnya kerana akulah yang akan dipersoalkan nanti mengenai perempuan ini"
            Dengan perasaan serba salah Aslam meletakkan karung itu diatas belakang Umar. Dengan diikuti oleh Aslam dia telah berjalan menuju tenda perempuan itu. Dia memasukkan sedikit tepung, buah tamar dan minyak kedalam panci tadi lalu mengaduknya. Dia sendiri yang meniup bara untuk menyalakan api. Kata Aslam: "Saya melihat asap mengenai janggutnya"
            Sebentar kemudian makanan itu pun sudah siap. Umar sendiri yang menghidangkan kepada keluarga miskin itu. Selepas kenyang perut anak-anak itu, mereka pun bermainlah dengan gembiranya. Melihat keadaan anak-anaknya, perempuan itu pun berkata:"Semoga Allah s.w.t. memberi ganjaran kepada kamu karena kebaikan hatimu. Sesungguhnya kamu lebih layak memegang jabatan khalifah, Umar”. Umar menghibur hati perempuan itu lalu berkata: " Apabila kamu datang berjumpa dengan  khalifah, kamu akan menjumpai aku disana."
           Setelah melihat kanak-kanak itu bermain, Umar pun pergi dari situ. Dalam perjalanan pulang Umar telah bertanya kepada Aslam:"Kamu tahu tidak mengapa aku duduk disitu beberapa saat?"Aku ingin melihat mereka bermain-main dan gelak ketawa karena gembira setelah melihat mereka menangis kelaparan."
Dari sepenggal kisah umar tadi, kita dapat mengambil pesan yang disampaikan bahwasanya ketika seeorang telah menjadi pemimpin maka ia bertanggung jawab kepada Allah SWT atas apa yang terjadi pada orang-orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin seharusnya mengerti akan keadaan yang terjadi pada orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu, pemimpin selayaknya turun ke bawah untuk mengetahui kondisi sebenarnya atas orang-orang yang dipimpinnya.

Saudaraku calon pemimpin, teruslah bersemangatlah!!!

Semoga kita masih termasuk kaum yang berIstiqomah dalam menegakkan agama Alloh.

Diskusi publik PEMILU 2009 BEM FE (review) “PERAN AKTIF GERAKAN MAHASISWA DALAM PEMILU 2009”

        Diskusi ini telah dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 23 maret 2009 kemarin. Pada awalnya acara ini direncanakan akan dilaksanakan di hall gedung D. Namun, dengan pertimbangan agar acara diskusi yang sekaligus sosialisasi ini banyak diikuti oleh kawan-kawan mahasiswa KMFE. Maka, diputuskan untuk memindah lokasi diskusi ini di pelataran gedung sekretariat bersama. Walaupun dilaksanakan diruang terbuka, namun pada pelaksanaannya banyak kawan-kawan mahasiswa KMFE khususnya yang mengikuti diskusi ini.
      Di acara ini BEM FE Menghadirkan tiga narasumber sekaligus yaitu bapak Agus sebagai perwakilan dari KPUD Banyumas, bapak Gunawan sebagai perwakilan dari Panwaslu Kabupaten Banyumas, dan Bang Iqo sebagai perwakilan dari presidium BEM KBM UNSOED. Banyak pertanyaan yang muncul dari kawan-kawan mahasiswa terkait prosedur pemilihan bagi mahasiswa rantau, prosedur pelaporan pelanggaran kampanye dsb. 
      Menurut bapak Agus, para mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang dimungkinkan tidak bisa pulang pada Kamis,9 April untuk menyumbangkan suaranya pada PEMILU LEGISLATIF nanti tetap dapat mencoblos dengan mengisi form A5 yang bisa diperoleh didaerah asal. Pengisian dan pengirimannya sendiri dapat diwakilkan oleh orang tua atau saudara. Sehingga mahasiswa hanya perlu mendaftarkan di KPU setempat di TPS mana dia akan men”contreng”. 
     Dari Panwaslu juga disosialisasikan prosedur pelaporan pelanggaran kampanye. Pelanggaran kampanye dapat dilaporkan di panwaslu terdekat paling lambat tiga hari sejak terjadinya pelanggaran. Pelapor cukup mengisi form pelaporan dan bersedia menjadi saksi di persidangan. Panwaslu juga mengharapkan kawan-kawan mahasiswa dapat berperan mengawasi proses “pesta” demokrasi terbasar ini. Sementara itu, panwaslu juga menyampaikan jika pada pemilu kali ini, di Kabupaten Banyumas akan diselenggarakan tanpa tim pengawas independent. Hal itu disebabkan karena sampai saat terakhir pendaftaran, tidak ada tim pengawas yang mendaftar.
       Namun, menurut Bang Iqo BEM KBM UNSOED tetap akan membentuk tim pengawas independent yang diberi namakan “GARDA PEMILU”. Sukarelawannya sendiri akan berasal dari kawan-kawan mahasiswa UNSOED. “Silakan teman-teman mendaftar, nanti bersama-sama kita kawal proses PEMILU ini” tuturnya.  
     Jadi setelah mengikuti diskusi ini diharapkan mengetaui banyak al terkait PEMILU kali ini. Terutama diharapkan kwan-kawan mahasiswa tidak menjadi Golongan Putih. Karena golput bukanlah solusi untuk memecahkan permasaklahan bangsa.Jadi jangan lupa contreng sesuai pilihanmu Kamis, 9 April 2009.